Fire Sale

Pernah Nonton Film Die Hard 4...? Sudah Pastinya, Ketika saya selesai menonton film tersebut seperti biasa saya selalu bilang achh cuma film... Tapi entah kenapa film ini membuat saya jadi berfikir mungkinkah ini benar2 bisa terjadi... setelah merenung begitu lama,saya menemukan kenyataan Lha ternyata fire sale itu sudah mulai menyerang bangsa kita, tepatnya indonesia. Fire Sale adalah julukan/nama dari sebuah serangan hacker ato lebih tepatnya cracker Untuk menghancurkan sebuah negara melewati 3 tahapan mematikan yaitu :

1.Disrupting telecommunication and transportation

2.Stealing and destroying financial records

3.Disabling all public utilities

Atau suatu operasi penghancuran sebuah negara dengan mengacaukan sistem komputer yang melayani Sistem Transportasi, Sistem Telekomunikasi, Sistem keuangan dan Sistem Pelayanan Publik. Waooo Ngeri dech, bisa anda bayangkan jika sektor sektor utama dalam sebuah negara itu diserang,....? lebih ngerinya sektor sektor itu sudah mulai mempercayakan Pekerjaannya pada sebuah benda mati bernama komputer, dengan jaringan internet sebagai konektornya... Lalu bukankah apa yang ada dalam film die hard itu menjadi mungkin,... Tentunya dengan bumbu yang berbeda... dan gak persis kaya di film getooo...heheheh... ketawa dulu achh tegang, habis serem banget seh... hahaha...

Lalu apa dasarnya saya mengatakan fire sale itu sebenarnya sudah menyerang kita,.... ( skalilagi dengan bumbu yang berbeda ) Sekarang mari kita lihat baik-baik fakta yang akan saya uraikan dibawah ini :

Disrupting telecommunication and transportation

35% saham Telkomsel milik Singtel, 41,9% saham Indosat milik STT (anak-nya Singtel), 67% saham XL punya TM, Raksasa telekomunikasi Malaysia dan belakangan Hutchinson memiliki 60% saham “3″. Indosat siapa yang punya? Tanya saja pada tetangga kita, Singapura.

Sektor transportasi? Yang ada saya merinding jika membicarakan hal yang satu ini. Isinya cuma kecelakaan, kecelakaan dan kecelakaan melulu. Belum larangan terbang memasuki zona Uni Eropa khusus untuk maskapai Indonesia termasuk Garuda. Habis sudah. Benar-benar gundul!

Stealing and destroying financial records

Sejak BI sebagai Bank Sentral dipisahkan dari campur tangan eksekutif, pihak asing jadi semakin mudah mengendalikan Rupiah Indonesia (hal yang sama juga terjadi pada negar-negara lain). Lihat saja, 50% saham perbankan dikuasai asing. Singapura, tetangga kita yang jinak-jinak merpati merupakan yang paling banyak memiliki pundi-pundi saham di bank swasta. Ada di Danamon, BII, NISP dan Buana. Kabarnya, tidak lepas dari sepak terjang Temasek Holdings.
Berikutnya masih tetangga yang juga manis tapi kadang nakal, Malaysia. Saham mereka ada di Bumiputera, Niaga dan Lippo. Kalau ini merupakan pekerjaan tangan dari afiliasi Khazanah Nasional Bhd. BCA, raksasa bank swasta di Indonesia? Huh, 51% lebih sahamnya di kantong Farallon Investment. Bank-bank pemerintah juga sudah diharuskan terjun go public. Siapa pemain terbanyak di lantai bursa? Lokal atau asing? Bagus ! Anda memang pintar.

Disabling all public utilities

Diantaranya, sumber energi massal. Ada BBM, Listrik dan lain-lain. Pertamina sepertinya sudah bertemu lawan berat dalam hal pendistribusian BBM. Masih dari Malaysia, ada Petronas dan dari mantan penjajah kita Shell. Pelayanan dan mutu barangnya selangit. Apalagi, belakangan langkah-langkah yang diambil badan yang menguasai hajat hidup orang banyak tersebut sangat tidak populis. Penjualan aset dan kenaikan harga BBM, peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan dalih restrukturisasi, peningkatan kinerja dan pelayanan, sangat melukai hati rakyat.


0 komentar:

Posting Komentar